Jakarta, Indonesia, October 14, 2014
—IFC, anggota dari Kelompok Bank Dunia, telah menginvestasikan 100 juta dollar AS kepada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) serta memobilisasi 100 juta dollar AS untuk mendukung bank BTPN meningkatkan pinjaman bagi para pengusaha wanita, keluarga dengan pendapatan minimum, serta usaha kecil menengah (UKM).
Paket pembiayaan ini terdiri dari pinjaman 50 juta dollar AS dalam mata uang rupiah kepada BTPN dan 150 juta dollar AS dalam mata uang rupiah yang terdiri dari 50 juta dollar AS dari IFC dan 100 juta dollar AS dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), yang memiliki 40% saham di BTPN. Pembiayaan ini akan membantu BTPN memperluas akses keuangan bagi segmen masyarakat kurang mampu di Indonesia, termasuk di dalamnya 2 juta pengusaha wanita, dan diharapkan dapat mendukung BTPN mengembangkan produk perbankan baru seperti pembiayaan dalam bidang agrikultur
Di Indonesia, pengusaha wanita dan pelaku UKM menghadapi tantangan dalam memperoleh akses pinjaman. Selama 4 tahun mendatang, BTPN berencana untuk dapat memberi pinjaman mikro kepada 580,000 nasabah senilai 2 milyar dollar dalam mata uang rupiah, 30% dari jumlah tersebut diharapkan dapat disalurkan kepada pengusaha wanita, sebab pengusaha wanita memiliki atau menjalankan sepertiga UKM di Indonesia.
“Bekerja sama dengan IFC, SMBC hendak mendukung BTPN untuk meningkatkan jumlah nasabahnya dengan lebih cepat dengan cara memperkuat likuiditas Bank BTPN dengan likuiditas berbiaya lebih rendah”, ujar Masayuki Shimura, Managing Director SMBC, Head of Asia Pacific Division and Emerging Markets Business Division. “Pembiayaan ini menunjukkan komitmen kami untuk bekerja sama dengan BTPN untuk tumbuh menjadi bank
mass-market
dan UKM terdepan di Indonesia.”
Ini adalah investasi ketiga IFC untuk BTPN sejak 2009, ketika IFC memberikan pinjaman 70 juta dollar AS dalam mata uang rupiah untuk pertama kalinya. Pada tahun 2012, IFC mengkonversi sebagian dari pinjaman tersebut menjadi saham di BTPN. IFC juga memberikan pinjaman 100 juta dollar AS dalam mata uang rupiah untuk BTPN pada tahun yang sama untuk mendanai pertumbuhan mikro dan bisnis pembiayaan usaha kecil dan menengah.
“BTPN adalah mitra strategis kami untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia,” ujar Sarvesh Suri, Country Manager IFC Indonesia. ”Dengan akses yang lebih luas terhadap pelayanan perbankan, pengusaha wanita dan pelaku usaha kecil dan menengah dapat mengembangkan bisnis mereka dan dapat membantu keluarga mereka dengan lebih baik. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kemiskinan dan pemerataan kesejahteraan yang lebih luas di masyarakat.”
Tentang IFC
IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, merupakan institusi pembangunan global terbesar yang berfokus pada sektor swasta. Bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan swasta di lebih dari 100 negara, kami menggunakan modal, keahlian dan pengaruh kami untuk mengurangi kemiskinan dan mendukung kesejahteraan bersama. Pada tahun fiskal 2013, investasi kami meningkat secara tajam menjadi hampir $25 milyar guna mengembangkan kekuatan sektor swasta dalam menciptakan lapangan kerja dan mengatasi tantangan-tantangan pembangunan yang paling mendesak di dunia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi
www.ifc.org
.
Stay Connected
Tentang Sumitomo Mitsui Banking Corporation
Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) didirikan pada bulan April 2001 melalui penggabungan dua bank Jepang terkemuka: The Sakura Bank Limited dan The Sumitomo Bank Limited. Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (SMFG) didirikan pada bulan Desember 2002 sebagai perusahaan holding bank, dan SMBC menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki SMFG. Keunggulan kompetitif SMBC antara lain basis pelanggan yang besar, implementasi strategi bisnis yang cepat, dan produk dan layanan finansial yang lengkap yang dapat memanfaatkan keahlian khusus perusahaan-perusahaan lain di bawah Group SMFG.. SMBC, sebagai anggota inti SMFG, bekerja sama dengan anggota lain di dalam Grup untuk menawarkan jasa keuangan terkini yang komprehensif kepada nasabah.