Jakarta, Indonesia, 11 Augustus, 2011
—IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, membukukan investasi sebesar lebih dari $500 juta di Indonesia selama tahun fiskal 2011, guna membantu memperluas akses terhadap layanan keuangan kepada jutaan masyarakat Indonesia, mengurangi dampak perubahan iklim, dan mengembangkan infrastruktur.
IFC bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara untuk menarik investasi sektor swasta dalam membangun, mengoperasikan, dan memiliki proyek pembangkit tenaga listrik Jawa Tengah (
Central Java Power Project)
yang akan menghasilkan listrik sebesar 2000 megawatts dan dapat memberikan aliran listrik bagi hampir 8 juta orang di daerah yang belum terjangkau. Proyek ini adalah proyek pertama yang ditawarkan kepada sektor swasta dengan mengikuti undang-undang
public-private partnership
yang baru.
IFC juga membantu sejumlah bank di Indonesia untuk mengembangkan produk pembiayaan guna mendukung wanita pengusaha, terutama mereka yang berada di pedesaan, serta mendukung proyek-proyek efisiensi energi. Selain itu, IFC juga bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta untuk mengurangi emisi karbon dari bangunan umum, dengan merumuskan peraturan efisiensi energi dan air; serta memudahkan pendirian usaha dengan menyederhanakan prosedur untuk mendaftarkan usaha dan mendapatkan izin usaha dan mendirikan kantor Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
“Proyek-proyek investasi dan pendampingan teknis IFC di tahun fiskal 2011 menunjukkan komitmen kami untuk meningkatkan peran sektor swasta dalam mengurangi dampak perubahan iklim, meningkatkan pendapatan masyarakat di pedesaan, dan mendukung pembangunan perkotaan yang berkelanjutan,” ungkap Adam Sack, IFC
Country Manager
untuk Indonesia. “Kami akan terus menitikberatkan investasi dan pendampingan teknis kami untuk memperluas jangkauan infrastruktur, memperluas akses terhadap pembiayaan, dan memperkuat program pertanian dan kehutanan yang berkelanjutan.”
Di kawasan Asia Timur dan Pasifik, nilai investasi IFC di tahun fiskal 2011 mencapai $2,8 milyar untuk 69 proyek, naik sebesar 16 persen dari $2,4 milyar di tahun sebelumnya. Nilai investasi tersebut diharapkan dapat menciptakan 72.000 lapangan pekerjaan, menjangkau 157.000 petani, dan memfasilitasi pinjaman kepada usaha mikro, kecil, dan menengah sebesar $12,3 milyar.
Director
IFC yang baru untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik, Sergio Pimenta, mengatakan, “Mempercepat pengembangan infrastruktur dan mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah adalah kunci pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan yang didorong oleh sektor swasta di Indonesia dan di kawasan Asia Timur dan Pasifik. IFC akan terus bekerja sama dengan para mitra dari pemerintah dan sektor swasta untuk mengurangi angka kemiskinan, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi.”
Pimenta saat ini memimpin kegiatan operasional investasi dan pendampingan teknis di Asia Timur dan Pasifik, dan membawahi lebih dari 300 staf di 13 negara.
Tentang IFC
IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, merupakan institusi pembangunan global terbesar yang berfokus sepenuhnya pada sektor swasta. Kami membantu Negara-negara berkembang meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dengan membiayai investasi, memberikan jasa pendampingan teknis kepada perusahaan dan pemerintah, serta memobilisasi kapital di sektor finansial internasional. Pada tahun fiskal 2011, di tengah ketidakpastian ekonomi di seluruh dunia, kami membantu klien-klien kami untuk menciptakan lapangan pekerjaan, memperkuat kinerja lingkungan, dan memberikan kontribusi kepada masyarakat setempat, serta mendorong investasi kami hingga dapat membukukan nilai investasi mendekati $ 19 milyar, yang merupakan nilai tertinggi dalam sejarah IFC. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi
www.ifc.org
.
Stay Connected
|