Jakarta, Indonesia, March 14, 2018
—IFC anggota kelompok BANK DUNIA dan Pemerintah Indonesia berkerja bersama untuk secara signifikan mempercepat Investasi dan pengembangan ENERJI TERBARUKAN di Negara ini dengan menyelenggarakan :
Transformational Business Day
yang akan fokus pada pembahsan ENERJI, GAS dan ENERJI TERBARUKAN di Indonesia
Lebih dari 100 regulator, pelaku pasar, pembuat policy, investor, dan para executive diharapkan hadir dalam sesi berbagi pengetahuan ini. Sesi ini diharapkan dapat mengembangkan kemitraan baru, memanfaatkan peluang dan mempercepat pasar Indonesia yang berkembang pesat untuk transaksi enerji terbarukan. Acara tingkat tinggi akan di mulai dengan pidato utama oleh menteri Enerji dan Sumber Daya Alam, Bapak Ignasius Jonan, dan akan dilanjutkan dengan beberapa presentasi serta diskusi mengenai proyek di seluruh dunia yang telah menunjukkan dampak dan telah direplikasi.
Simposium tersebut merupakan acara PERTAMA dari Rangkaian Program VOYAGE TO INDONESIA yang merupakan program Kolaborasi antara Pemerintah Indonesia, Dana Moneter International ( IMF ) dan Kelompok Bank Dunia menjelang Pertemuan Tahunan Kelompok Bank Dunia 2018 di Bali. Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai sumber daya alam terbesar di Planet ini, empat puluh persen dari cadangan panas bumi dunia terdapat di Indonesia
Indonesia , Negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara ini, berjuang untuk melepaskan potensi enerji bersihnya dan menetapkan target ambisius untuk menghasilkan 23% enerji terbarukan sebagai sumber enerji di Negara ini pada tahun 2025, meningkat dari kondisi saat ini yaitu 5 % Enerji terbarukan di dalam komponen
Energy Mix
di Indonesia.
Untuk meningkatkan pertumbuhan di sektor Enerji Terbarukan, di butuhkan investasi Sektor Swasta yang lebih besa
“IFC meningkatkan dukungan dan mobilisasi untuk proyek-proyek
Climate-Smart
dan tetap menjadi pendukung aktif pembangunan enerji dan infrastruktur di Indonesia “, Vivek PATHAK, Direktur Rejional IFC untuk Asia Timur dan Pasifik “ Dengan mengandalkan inovasi dan mengundang investasi sektor swasta, Indonesia yang merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia ini, memiliki potensi untuk membangun Proyek-proyek berkesinambungan dan beragam proyek lainnya yang akan mendukung perekonomian yang kuat dan berkembang.”
IFC lembaga pembangunan global terbesar yang berfokus pada sektor swasta di Negara berkembang adalah satu investor energji terbarukan terkemuka di dunia dan telah memainkan peranan penting dalam pengembangan sektor enerji terbarukan di Indonesia, menurunkan hambatan peraturan dan lingkungan, membiayai beberapa proyek besar dan mendorong investasi swasta serta merintik model pembiayaan inovatif.
"IFC berkomitmen untuk menciptakan pasar dan meningkatkan pasar - dalam investasi swasta untuk membuka dan meningkatkan proyek energi terbarukan di Indonesia," kata Azam Khan, Country Manager IFC untuk Indonesia, Malaysia dan Timor-Leste. "Secara global, kita telah melihat bagaimana bisnis swasta dapat membantu memacu pengembangan dan investasi dalam peluang energi bersih, dan energi terbarukan di Indonesia tetap menjadi salah satu prioritas utama kami."
Secara Global, dalam dasawarsa yang lalu, IFC telah menginvestasikan USD 18,3 Milliar yang merupakan dana IFC sendiri bagi pembiayaan jangka panjang untuk Smart-Climate Projects serta memobilisasi tambahan USD 11 Miliar dari Investor lain. Melalui investasi ini IFC telah mengembangkan keakhlian di pasar utama, termasuk sumber tenaga dari matahari, sumber tenaga daya air, angin, penyimpanan enerji, green building dan pengelolalan Limbah ke Enerji.
Setelah Business Transformational Day, Financial Times dan IFC akan menjadi tuan rumah acara makan malam
Pre-Awards Transformational FT/IFC
. Para tamu akan berpartisipasi dalam acara merayakan kemenangan para peserta di tahun lalu dimana mereka telah diakui karena keakhliannya untuk solusi business yang berdampak dan transformative.
Sejak tahun 2006, penghargaan tersebut telah memamerkan dan memberikan penghargaan atas inovasi berdampak, replicability, kelayakan finansial dan berlanjut di berbagai kategori termasuk Sustainable Development, Disruptive Tecnologies, dan Climate Solutions Pada tahun 2017, penghargaan tersebut menarik 155 entries dari 219 organisasi di 92 negara. Pelamar didorong untuk menyerahkan sampai batas waktu yang di perpanjang pada tanggal 31 Maret 2018. Penerima penghargaan akan diumumkan pada upacara penghargaan resmi di Londo pada tanggal 6 Juni 2018.
Tentang IFC
IFC - organisasi saudara dari Bank Dunia dan anggota Kelompok Bank Dunia - adalah institusi pembangunan global terbesar yang berfokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang. Kami bekerja dengan lebih dari 2.000 bisnis di seluruh dunia, menggunakan modal, keahlian, dan pengaruh kami untuk menciptakan pasar dan peluang di wilayah terberat di dunia. Pada tahun fiskal 17, kami menyediakan pembiayaan jangka panjang sebesar $ 19,3 miliar untuk negara-negara berkembang, memanfaatkan kekuatan sektor swasta untuk membantu mengakhiri kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi
www.ifc.org
Stay Connected